Bentuk – Bentuk
Dasar Struktur Organisasi
Organisasi dapat membentuk struktur mereka dengan cara yang
jumlahnya hampir tidak terbatas berdasarkan specialisasi, misalnya, atau
departementifikasi, atau hierarki pengambilan keputusan. Namun demikian, kita
dapat mengidentifikasi empat bentuk dasar struktur organisasi yang mencerminkan
tren umum yang diikuti sebagian besar perusahaan yaitu fungsional,
divisional, matriks,dan internasional.
1.
Organisasi
Fungsional
Organisasi fungsional merupakan bentuk organisasi bisnis yang
wewenangnya ditentukan oleh keterkaitan antara fungsi dan aktivitas kelompok.
Organisasi fungsional merupakan pendekatan struktur organisasi yang digunakan
oleh sebagian perusahaan berukuran kecil atau menengah. Organisasi seperti ini
biasanya terbentuk disekitar fungsi bisnis dasar (pemasaran, operasional,
keuangan). Dengan demikian, dalam perusahaan terdapat departemen pemasaran,
departemen operasi dan departemen keuangan. Manfaat pendekatan tersebut
mencakup specialisasi di bidang-bidang fungsional dan timbulnya koordinasi yang
lebih baik di antara mereka. Para pakar pemasaran dengan pelatihan khusus,
misalnya, diterima bekerja di departemen perusahaan, yang menangani selurug
pemasaran perusahaan tersebut.
2.
Organisasi
Divisional
Organisasi divisional merupakan struktur organisasi dengan
divisi-divisi korporasi beroprasi sebagai bisnis yang relatif bersifat otonom
di bawah ruangan korporasi yang lebih besar. Sedangkan divisi merupakan
departemen yang menyerupai bisnis terpisah yang memproduksi dan memasarkan
produk-produnya sendiri. Organisasi divisional bergantung kepada
departementalisasi bedasarkan produk. Perusahaan menciptakan devisi berdasarkan
produk, dimana setiap devisi dapat dikelola sebagai perusahaan baru yang
terpisah. Pimpinan setiap devisi bisa jadi adalah seorang wakil presiden atau
jika organisasi ini besar, adalah presiden devisional. Selain itu setiap devisi
biasanya memiliki identitas sendiri dan beroprasi sebagai bisnis yang relatif
bersifat otonom dibawah naungan korporasi yang lebih besar.
3.
Organisasi
Matriks
Organisasi matriks merupakan struktur organisasi yang dibentuk
berdasarkan kelompok-kelompok dan anggota kelompok melapor kepada dua manajer
atau lebih. Dalam struktur matriks, terbentuk kelompok yang orang-orangnya
memberikan laporan kepada dua manajer atau
lebih, yang biasanya mencakup seorang manajer lini dan manajer staf. Struktur
itu dipelopori oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA) untuk
digunakan dalam pengembangan program-program khusus. Organisasi matriks
merupakan bentuk yang sangat fleksibel yang dapat segera beradaptasi dalam
situasi yang berubah-ubah. Struktur matriks sangat bergantung pada komite dan
tim.
4.
Organisasi
Internasional
Struktur organisasi internasional merupakan pendekatan struktur
organisasi yang dikembangkan untuk merespon kebutuhan memproduksi, membeli, dan
menjual di pasar global.
Desain Organisasi Abad Ke-21
Seiring dunia bertambah rumit dan bergerak cepat, organisasi dapat
terus mencari bentuk baru agar mereka dapat bersaing secara lebih efektif. Di
antara bentuk-bentuk organisasi yang paling populer terdapat organisasi
tanpa batas, organisasi tim, organisasi maya, dan organisasi
pembelajaran.
1.
Organisasi
Tanpa Batas
Organisasi tanpa batas (boundaryless organiation) adalah organisasi
yang meminimalkan atau menghilangkan batasan-batasan dan struktur tradisional.
2.
Organisasi Tim
Organisasi tim (team organization) hampir sepenuhnya bergantung
pada tim bertipe proyek, dengan sedikit atau tanpa hierarki fungsional
mendasar. Orang-orang “hanyut” dari satu proyek ke proyek lain sesuai dengan
keterampilan yang dimilikinya dan permintaan proyek tersebut.
3.
Organisasi Maya
Organisasi maya (virtual organization) sangat berkaitan dengan
organisasi tim. Organisasi maya memiliki sedikit atau tanpa struktur formal.
Biasanya, organisasi itu mempunyai beberapa karyawan teteap, staf dalam jumlah
terbatas, dan administrasi sederhana. Pada waktu keperluan organisasi berubah,
para manajernya mempekerjakan pekerja sementara, menyewa fasilitas, dan
mengambil jasa-jasa pendukung dari luar organisasi untuk memenuhi permintaan
berbagai situasi yang khas. Apabila situasinya berubah, pekerja sementara juga
akan berubah, dengan beberapa orang meninggalkan organisasi itu dan pekerja
lainnya masuk. Fasilitas dan jasa yang disubkontrakkan juga berubah. Dengan
kata lain, organisasi maya hanya ada untuk menanggapi kebutuhan sendiri.
4.
Organisasi
Pembelajaran
Organisasi pembelajaran (learnimg organization) bekerja
mengintegrasikan pengembangan berkelanjutan melalui pembelajaran dan
pengembangan karyawan secara berkesinambungan. Dalam pengertian yang lebih
khusus, organisasi pembelajaran itu bekerja untuk memfasilitasi proses
pembelajaran dan pengembangan pribadi sepanjang hidup seluruh karyawan, sambil
secara kontinu mengubah dirinya supaya mampu mengikuti perubahan permintaan dan
kebutuhan.
Organisasi
Informal
Pada kenyataan organisasi mempunyai
dimensi lain yaitu organisasi informal, yang merupakan tempat orang-orang
melakukan pekerjaannya dengan cara yang berbeda dan berinteraksi dengan orang
lain dengan carayang tidak mengikuti lini komunikasi formal. Organisasi
informal dapat dikatakan jaringan kerja interaksi sosial sehari-hari di antara
karyawan perusahaan yang tidak berkaitan dengan struktur wewenang formal dengan
perusahaan itu.
Sistem
Organisasi Formal versus Informal
Keseluruhan
struktur perusahaab sama sekali tidak terbatas pada bagan organisasi dan
pemberian wewenang secara formal. Seringkali organisasi informal interaksi sosial sehari-hari antar karyawan,
yang lebih penting daripada pekerjaan dan hubungan antar pekerjaan formal
perusahaan itu. Memang tingkatan organisasi informal kadangkala dapat dikatakan
lebih kuat daripada struktur formal. Sisi negatifnya organisasi informal dapat
juga menimbulkan kebijakan kantor yang menempatkan kepentingan pribadi diatas
kepentingan perusahaan. Di antara elemen yang lebih penting dalam organisasi
informal adalah kelompok informal dan jaringan komunikasi informal.
1.
Kelompok
Informal
Kelompok informal ( informal group) sebenarnya adalah sekelompok
orang yang saling berinteraksi. Mereka bisa saja merupakan orang-orang yang
bekerja sama secara formal atau yang hanya berkumpul untuk makan siang, selama
masa istirahat atau setelah jam kerja.
2.
Jaringan
Komunikasi Informal
Jaringan komunikasi informal (grapevine) merupakan alur komunikasi
informal yang terjadi dalam seluruh organisasi. Jaringan komunikasi informal
ditemukan di seluruh organisasi tak terkecuali, tetapi jaringan tersebut tidak
mempunyai pola yang serupa dengan wewenang dan komunikasi formal. Selain itu,
karena informasi biasanya disampaikan secara lisan, jaringan komunikasi
informal serimgkali menjadi terganggu selama proses berlangsung.
Intrapreneuring
Intrapreneuring merupakan proses
menciptakan dan mempertahankan informasi serta fleksibilitas lingkungan bisnis
berskala kecil di dalam organisasi yang besar.
0 komentar:
Posting Komentar